Info&tanya jawab

Rabu, 22 Juli 2020

Musim Kemarau, Harga Air di Lewobele Tembus 25.000 per Drum

Kesulitan air terus mendera warga Desa Lewobele dari tahun ke tahun. Di dusun Tanapuken dan Waiwoten, air dipasok dari bak air umum yang terletak di areal yang lebih rendah di utara kampung. Untuk membawa air ke rumah masing-masing, warga harus melakukannya dengan perjalanan menanjak.
 Karenanya, untuk kebutuhan mandi dan cuci, sebagian besar warga melakukannya di bak air umum. Di sana telah tersedia 1 unit kamar mandi dan WC umum. Sementara untuk air minum dan kakus, warga mesti mengangkutnya sendiri atau membeli dari penjaja air keliling.
 Layanan penjaja air keliling banyak tersedia di musim kemarau. Mulai dari pick up sampai dump truck setiap hari lalulalang menyediakan air minum untuk warga. Sumber air dipasok dari Wainebo di desa Baya.
 Terkait kisaran harga jual air, warga biasanya membeli seharga Rp. 10.000.- setiap sembilan puluh liter dalam kemasan tiga jerry can. Sementara jika membeli per drum, maka dipatok harga Rp. 25.000.-per drum. Dengan demikian, harga per kubik air mencapai Rp 125.000.- (Teks: Simpet)
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar